Bagai tersadar dari mimpi buruk
Begitu yang ku rasakan
Akhirnya mendengar bisik bisik menyesakkan
Itu yang mereka pikir tentang kita
Sesak rasanya
Apa salahnya menjadi sedikit dewasa?
Apa salahnya memandang suatu hal tak hanya pada satu sisi?
Apa salahnya menjaga perasaan orang lain?
Salah jika ternyata malah menjadi sok dewasa dan kuat?
Salah jika ternyata pandangan dari sisi lain itu tak menyelesaikan apapun?
Salah jika menjaga perasaan orang yang tak pernah sedikit pun memikirkan kita?
Entah sok baik atau munafik
Terus saja hati ini minta disakiti
Entak sok baik atau munafik
Terus saja tak ingin menyakiti yang lain
Semakin aku berpikir, semakin aku malu dengan pilihan ku dulu
Semakin aku tersadar, semakin aku merasa tersakiti oleh diri sendiri
Terlambat menyadari
Terlambat sadar akan sakitnya disakiti diri sendiri
Terlambat menyadari
Terlambat sadar akan perasaan sendiri
Semakin terpikir semakin dada ini sesak
Semakin terpikir bahkan air mata tak mampu lagi mengalir
Semakin terpikir, semakin sadar betapa bodohnya diri ini
Bertahan dan mempertahankan, tapi tak dipertahankan
Menjaga, tak sekalipun diperhatikan
Sakit
Ya, sakit
Lama sekali sejak dulunya tak pernah memikirkan perasaan orang lain
Haruskah kembali ke masa itu?
Kembali ke seorang yang linglung dan akhirnya menyesali perbuatannya?
Haruskah kembali dengan sikap tak peduli dan kembali menyakiti?
Haruskah monster hati kembali bangkit dari tidur panjangnya?
Atau ini balasan perbuatan dulu?
Mengapa terlalu berat?
Mengapa malah perbuatan dahulu terbalas dengan berlipat ganda?
Haruskah hanya pasrah dan menjalani dengan senyum?
Atau haruskah kembali bersikap sembarang dan membangkitkan monster hati ini lagi agar tak makin disakiti?